nusakini.com - Jakarta - Soal pernyataan Jokowi yang menyinggung lahan milik capres nomor Prabowo di Aceh, Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Prabowo memiliki lahan di Aceh atas nama PT Tusam Hutani Lestari, yang merupakan perusahaan milik Prabowo.

"(Dulu luasnya) 150 ribu hektar, sekarang mungkin yang aman 100 ribu hektar, gede lho," kata Irwandi usai menjalani sidang kasus suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/2/2019). 

Irwandi menjelaskan perusahaan itu bergerak di bidang industri kertas. Lahan itu banyak terdapat pohon pinus. Pohon pinus tersebut kemudian banyak ditebang dan tidak ditanam kembali. 

"Jadi memang terjadi penebangan tapi minim penanaman," jelas Irwandi. 

Bahkan Irwandi menuding, selama kepemimpinannya di Aceh, perusahaan milik Prabowo itu bermasalah. 

"Sudah bermasalah, pabriknya bermasalah, hutannya bermasalah," kata Irwandi.

"Tahun pertama dan kedua tapi aku berhentikan, kok banyak ditebang tapi yang lama-lama di tebang kok masih botak, enggak ditanam. Nah, mau diajukan perpanjangan izin, enggak aku teken," jelasnya.

Sebagai informasi, Jokowi, jauh sebelum menjabat sebagai Wali Kota Solo, pernah tinggal dan bekerja di wilayah dekat lahan milik Prabowo tersebut. Perusahaan tempat Jokowi bekerja bernama PT Kertas Kraft Aceh (KKA) milik BUMN yang memproduksi kertas kantong semen. Jokowi bersama 5 rekan lainnya dikirim untuk bekerja di Aceh. Jokowi pada saat itu bekerja sebagai supervisor untuk survei hutan dan potensi bahan baku kertas, bekerja dan tinggal di Aceh sekitar dua tahun yaitu pada tahun 1986-1988. (s/ma)